Baju anti peluru umunya terbuat dari serat
aramid (aramid fibres). Aramid adalah kependekan dari kata aromatic
polyamide. Aramid memiliki struktur yang kuat, alot (tough), memiliki
sifat peredam yang bagus (vibration damping) , tahan terhadap asam
(acid) dan basa (leach) dan selain itu dapat menahan panas hingga 370°C,
sehingga tidak mudah terbakar.
Karena sifatnya yang demikian, aramid juga digunakan di bidang pesawat
terbang, tank, dan antariksa (roket).Produk yang dipasarkan dikenal
dengan nama Kevlar.Kevlar memiliki berat yang ringan, tapi 5 kali lebih
kuat dibandingkan besi.
Gambar: Anyaman serat ini umumnya dikenal dipasaran dengan nama Kevlar
Prinsip Kerja Baju Anti Peluru
Prinsip kerjanya adalah dengan mengurangi sebanyak mungkin lontaran
energi kinetik peluru, dengan cara menggunakan lapisan-lapisan kevlar
untuk menyerap energi laju tersebut dan memecahnya kepenampang baju yang
luas, sehingga energi tersebut tidak cukup lagi untuk membuat peluru
dapat menembus baju.
Dalam menyerap laju energi peluru, baju (kevlar) mengalami deformasi
yang menekan ke arah dalam (shock wave), tekanan kedalam ini akan
diteruskan sehingga mengenai tubuh pengguna.
Batas maksimal penekanan kedalam tidak boleh lebih dari 4,4 cm (44 mm).
Jika batasan tersebut dilewati, maka pengguna baju akan mengalami luka
dalam (internal organs injuries), yang tentunya akan membahayakan
keselamatan jiwa.
Analoginya
seperti laju bola yang dapat ditahan oleh jaring gawang. Jaring gawang
terdiri dari rangkaian tali yang saling terhubung satu sama lain.
Apabila bola tertangkap oleh jaring gawang, maka energi laju (kinetik)
bola tersebut akan diserap oleh jaring gawang, yang menyebabkan tali
disekitarnya bertambah panjang (extend) dan kemudian tekanan (tarikan)
tali akan dialirkan ke tiang gawang.
Gambar diatas menunjukan bahwa anggapan pemakai baju anti peluru dapat
terhindar sepenuhnya dari cidera yang dihasilkan oleh tembakan adalah
salah !
Perlu ditekankan sekali lagi, bahwa fungsi utama baju anti peluru
hanyalah untuk menahan peluru!! Sehingga peluru tidak sampai masuk
kedalam tubuh pemakai baju, yang dapat menyebabkan kematian. panah dapat menembus baju anti peluru karena ujung runcing panah berhasil memotong dan menembus serat aramid.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar